Catatan Pukul Satu

Catatan ini dibuat sebagai pengingat, bahwa saya pernah ada di momen itu. Seorang ibu yang akhirnya runtuh pertahanannya, setelah sudah berjuang memaksakan dirinya tenang, sendirian.

Waktu itu pukul satu dini hari, tidak bisa terpejam sedikitpun, ditambah isak yang tidak berhenti melihat Mikhayla, untuk pertama kalinya dirawat, dengan selang inpus mengaliri tangan kecilnya.

Pukul 11 malam sebelumnya tubuh kecilnya tiba-tiba kejang demam, matanya mendelik, dan sekujur tubuhnya kaku sesaat. Dengan seluruh afirmasi yang tersisa buat saya, bahwa pernah mempelajari ini sebelumnya, maka hal pertama yang harus saya lakukan adalah : tetap tenang, mengambil handphone, lalu merekam proses kejangnya sambil perlahan membalikkan badan Mik ke posisi miring, di area datar. Itu adalah 45 detik terlama dalam hidup saya.

Benar saja, sesampainya di Rumah Sakit, hal pertama yang ditanyakan dokter adalah : “ada videonya, Bu?”. Maka dari video itulah, dokter bisa memastikan diagnosisnya.

Ada hal-hal di dunia ini yang sama sekali di luar kuasa kita. Tapi ada sebagian yang bisa kita kendalikan. Maka selagi itu ada, mari kita coba. Sekuatnya.

Setelah detik-detik itu berlalu, jika buncahnya tak tertahankan, maka mengaduh dan terisak di gelapnya malam adalah pilihan.

Leave a comment