Tepat seminggu lalu saya ada di Jogja.
Sebelum berangkat tentu ada bisik-bisik tetangga minta dibawakan oleh-oleh. Oleh-oleh khas Jogja? Ya Bakpia. Eh atau udah ganti ke “kue artis”? He-he-he.
Kata temen kantor, Bakpia Kencana rasanya enak luar biasa. Kata Umil, Bakpia Kurniasari lezatnya di atas rata-rata. Kata saya, bakpia ya rasanya gitu-gitu aja. Brand apapun, yang penting gurih di lidah dan kemasannya oke.
Singkat cerita, di hari ketiga kami sudah mengatur itin, dan memasukkan visit ke Bakpia Kurniasari di destinasi terakhir sebelum ke stasiun. Kami order Gr*b Car dengan 2 titik pengantaran; si Bakpia dan Stasiun.
Begitu naik…
“Mba, maaf mba, Muslim kan yah?”
“Iya. Kenapa Pak?”
“Hm gini Mba, maaf nih sebelumnya. Kurniasari itu pakai minyak babi loh Mba. Ini karena saya tahu Mba-nya pakai kerudung, muslim, jadi saya kasih tahu..”
“…..”
“Ke Bakpia 2* aja Mba, saya antar ke pabriknya. Gimana?”
“……”
“Itu yang punya Kurniasari, Cina Mba. Orang-orang disini sih semuanya pada tahu. Pakai minyak babi itu. Tapi kalau Mba-nya tetap mau kesana, gapapa saya antar Mba. Terserah Mba aja ghimana..”
“……” *sambil browsing ke google dengan keyword ‘Bakpia Kurniasari minyak babi’, “Bakpia Kurniasari halal”. Hasilnya : nothing.
“Mba, ghimana? 2* aja ya?”
“Eh nggg.. gimana Mil?”, tanya saya.
“Terserah sih Bal. Gue ga beli, lo aja..”
“Yaudah deh Pak, ke 2* aja.”, kata saya akhirnya; yang malas berdebat, dan memang ga ketemu info apapun di Google. Daripada salah-salah kan, toh saya ga ambil pusing sama brand-nya.
Dan meluncurlah kami ke Bakpia yang ditunjuk si Bapak. Sebetulnya saya tahu, mau supir becak, atau siapapun yang merekomendasikan dan berhasil mengajak pembeli ke Bakpia tersebut dapat komisi. Tahun lalu, waktu saya datang sendiri ke toko tersebut pakai motor, ditanyain sama Mbak-nya. “Datang atas referensi siapa?”. Saya jawab datang sendiri Mba. Akhirnya, saya dapat diskon 10% dari total belanja. :)))
Selesai beli oleh-oleh, saya dan Umil bergumam, kalau sampai informasi yang dibilang Pak Driver tadi itu bohong, ini beneran kelewatan dan masuk black campaign.
Dan benar saja, setelah di Jakarta, saya dapat kiriman ini dari Umil.

List MUI Jogja untuk produk halal. :))
Sementara itu, saya langsung konfirm ke Bakpia Kurniasari. Saya telepon outletnya. Hasilnya, Bakpia Kurniasari Confirmed Halal.
Si mas-masnya menjelaskan, bahkan di kemasan sudah tertera logo MUI berikut nomor terbitnya. Saya ceritain kejadian waktu itu, waktu saya mau mampir tapi diberikan info bahwa di Kurniasari mengandung minyak babi. Si Mas-nya langsung responsif (dan sepertinya lumayan kesel), karena katanya ga sekali dua kali begini. Ternyata muaranya betul, perihal komisi. Kalau Bakpia lain, memberikan komisi ke setiap yang merekomendasikan. Sementara, Bakpia Kurniasari tidak. Jadilah mereka bulan-bulanan oknum :’)
Saya buat postingan ini, berharap orang-orang jadi tahu; dan gak gampang terima informasi. Sekaligus saya mau kasih saran ke Bakpia Kurniasari, di web-nya mbok ya dikasih kata kunci Halal atau MUI-nya. Hehehehe. Jadi kalau orang-orang kaya saya ketemu driver gitu lagi, dan berniat cari infonya di google, ya ketemu infonya.
Penutup, (dan semoga SEO-nya bagus), klarifikasi final : Bakpia Kurniasari Halal menurut MUI.

Clear ya? Ini saya sekalian bantu promosi. Semoga kalau ke Jogja lagi bisa dapat endorse. :))
Dan buat Mas Driver,
Semoga ke depannya lebih berkah yah Pak cari rezekinya π