Efisiensi Bukan Pilihan, Tapi Nafas Baru di Tengah Pengetatan Budget 2025

Kita ngobrol serius dikit ga si, seputar dunia kerja khususnya sales. Karena ini rasanya banyak dari kita bisa relate dengan ini: 📉 Angka turun, pipeline melambat, dan bahkan klien-klien lama mulai lebih banyak tanya harga ketimbang nilai. Di bulan Mei ini, jujur kami juga ketar-ketir.

Apakah ini salah satu efek dari perang dagang global? Mungkin.

Apakah B2B lagi review kuartal dan hold budget? Bisa jadi
Apakah ini bagian dari tren shifting post-pandemic yang belum selesai? Sangat mungkin.
Tapi satu hal yang pasti: efisiensi bukan lagi opsi cadangan. Kita sudah cukup khatam ga si, dengar kata-kata ini di berbagai laman berita? Mulai dari arahan Presiden di berbagai ranah Lembaga Negara dan BUMN, sampai memang jadi opsi terakhir perusahaan Swasta.


Dan yang pasti lagi, efisiensi nampaknya jadi core strategi perusahaan yang ingin bertahan, bahkan tumbuh.

📌 2025: Tahun Di Mana Semua Orang Menjadi CFO

Kalau dulu tim procurement dan finance yang paling cerewet soal angka, sekarang semua lini mulai bicara efisiensi. Mulai dari HR yang harus hemat untuk program engagement, sampai sales yang harus ngatur ulang insentif dan reward untuk tim yang makin ramping.

Dan ini bukan hanya terjadi di Indonesia.
Dari partner kami di China, hingga klien kami di Dubai—semua sedang recalculating value.

💡 Jadi Apa Yang Bisa Kita Lakukan?

Saya bukan orang yang percaya pada “satu solusi untuk semua.” Tapi ada tiga prinsip yang kami pegang di tengah-tengah tren pengetatan ini:

  1. Deliver real impact, not just nice-to-have.
    Produk yang hanya “keren” tapi tidak menyentuh KPI utama klien, akan ditinggalkan.
  2. Bikin proses yang transparan dan bebas fraud
    Solusi kami dirancang untuk bisa monitoring langsung dari corporate dashboard, mulai dari aktivasi sampai redemption. Dijamin aman.
  3. Fleksibilitas di pricing & model kerja.
    Bisa langganan, bisa volume-based. Bisa dipecah, bisa bundling. Fleksibel is the new loyal.

 Sebuah Solusi untuk Perusahaan yang Lagi Rasionalisasi

Di tim saya, kami banyak bekerja dengan klien B2B yang sedang masuk masa rasionalisasi. Entah itu startup yang dipaksa untung, atau korporasi yang diminta “lebih ramping dari tahun lalu.”

Jadi ada beberapa hal yang langsung kami offer on point :
👉 B2B Incentive & Gifting Bundle
Program berbasis volume dengan sistem tiering yang fleksibel, bisa digunakan untuk:

  • Insentif Karyawan
  • Loyalty Pelanggan
  • Hingga hadiah korporat (corporate gifting) yang simpel namun bermakna.

Kami menyediakan pilihan voucher corporate seperti:

  • Ultra Voucher Gift Card (UVGC) ; yang bisa direct redeem di puluhan ribu store se-Indonesia, atau bahkan bisa di jadikan saldo belanja di apps.
  • Voucher Indomaret dan voucher Alfamart untuk kebutuhan instan dan mudah dijangkau,
  • MAP Gift Voucher yang cocok untuk reward premium berbasis retail.

Solusi ini sudah dipakai oleh berbagai sektor seperti Banking, FMCG, financial services, dan manufacturing, karena kami paham: reward bukan soal hadiah mahal, tapi relevansi dan fit to purpose.

Tahun ini kita semua ditantang untuk lebih tajam melihat nilai.
Dan kalau perusahaan kamu sedang dalam fase “nggak bisa lagi asal spending,” mungkin sudah saatnya kita ngobrol. Bukan cuma soal harga, tapi soal bagaimana bisnis di perusahaan kamu tetap relevan — bahkan saat semua orang sedang mengencangkan ikat pinggang.

Saya percaya, dari krisis biasanya lahir inovasi terbaik.
Let’s create something better — together.

📦 Special for Q2:
Kami sedang membuka akses terbatas untuk Survival Kit Bundle Q2 — paket insentif dan gifting B2B yang dirancang khusus untuk tim yang sedang di masa pengetatan, tapi tetap ingin menjaga semangat dan engagement.
Cocok untuk employee appreciation, client gifting, atau even program reaktivasi.

➡️ Drop me a message or email if you want to take a peek : corporate@ultravoucher.co.id

Because we all need to survive — smartly.

Dari si paling berjuang.

Tim Corporate Sales.

Leave a comment