A Letter for Mikhayla

Hi Mik!

Thank you for the day you were born. Because of you, I get to see the world differently. Seeing you grow, day by day, is a blessing that I always thank you for. It’s the best thing I have ever become, the greatest love I have ever felt, and the best part about being me. Because of you, all those simple moments are suddenly more precious and more beautiful than ever before.

Mikhayla,

Saat Mami tulis ini, Mik usianya 8 bulan. Mik tumbuh jadi anak yang hebat, periang, dan energik. Mik selalu pintar kalau makan, selalu habisin apa yang mami bikinin! Keren! Ya walau kadang juga suka protes sih, entah karena ngantuk, atau kekenyangan minum susu, atau teksturnya keburu Mami naikin hehehe.

Bulan ini, kaki-kaki kecil Mik mulai menapak ke lantai bumi. Mikhayla perlahan mulai berdiri, mulai belajar berjalan merambat sambil berpegangan ke kasur, meja, sofa, atau lebih sering bersandar ke Mami. Mik engga punya rasa takut, tapi jadi Mami yang takut. Takut Mik jatuh, takut Mik kepentok, takut Mik kepleset. Dan entah ratusan takut apalagi. Percaya deh Mik, itu Mami berusaha sekuat hati untuk engga mengintervensi proses belajar Mik. Mami belajar untuk hanya melihat, mengawasi, dan menyangga kalau-kalau Mik oleng. Hahaha.

Mikhyala, jalan di depan masih terlalu panjang. Akan ada saatnya Mik bisa berjalan dengan kaki Mik sendiri, berlari, sekolah, berteman, berkarya, hingga memilih berbagai jalan di kemudian hari. Kami semua engga ada yang tahu bagaimana dunia berlaku pada Mik kelak. Tapi Mami janji, Insya Allah, kami akan membersamai Mik dalam menimba sedalam-dalam ilmu. Dan ilmu itu yang akan membawa Mik ke puncak yang Mik tuju.

Semua doa-doa terbaik Mami, mengudara untuk Mikhayla. Semoga Allah selalu menaungi Mik dengan keberuntungan tak terhingga, hingga Mik menua.

Peluk cium Mami, untuk Mikhayla.

Leave a comment