Kita Cerita Tentang 2019

Iya, sudah lewat. Tapi gapapa, kita rangkum biar ingat lagi, selagi Ratna Sofia bisa segabut ini.

Episode Januari – Februari  : 5 Provinsi dalam 5 Minggu.

Yes, ini adalah pengalaman mengitari 5 Provinsi, literally dalam 5 Minggu. Betapa lima minggu yang sungguh tanpa jeda buat mengawali 2019. Kehidupan saya waktu itu mendadak rutin ke Halim Airport tiap pulang kerja di hari Jumat-nya, dan balik lagi di Minggu malam atau Senin pagi sebelum ngantor. Badan remuk, asli.

Apa yang saya lakuin saat itu? Nge-freelance jadi tukang poto keliling :’)

Adalah :

  1. Palembang – Sumsel
  2. Pekanbaru – Riau
  3. Solo – Jawa Tengah
  4. Malang – Jawa Timur
  5. Jogja – DIY

Yang menjadi tujuan kami di tiap minggunya. Oh kami disini maksudnya saya, bareng bu Winda dan bu Jenna (kita ga punya foto bertiga kayanya deh). Saya diajak mereka buat jadi media official-nya BNI Jakarta 46 di Proliga. Eh di TV jadi kesorot mulu deh tiap minggu wkwk.

Sampai temen-temen annoying saya yang doyan nonton Voli pada kirim gambar-gambar di group “Ratna Sofia, tolong jangan sok artis mulu ya kamu di TIPI”.

Episode Maret : Gagal ke India

Nah ini salah satu episode sedih di 2019. India itu adalah salah satu Negara yang pengen banget saya kunjungi. Saya sudah membayangkan menghabiskan sore sampai matahari terbenam di Jaipur, menikmati Subuh di Taj Mahaj dan Agra, sampai memotret sudut Delhi yang iconic. Segitunya.

Ticket India

Saat itu, saya dan seorang teman sudah mengantongi 2 Tiket PP ke Delhi untuk menghabiskan waktu disana selama satu minggu. Kami bahkan sudah booking akomodasi di 3 kota sekaligus di Golden Triangle-nya India. Visa juga sudah di tangan. Everything seems smooth. Sampai di H-beberapa hari menuju keberangkatan, si teman mengalami musibah yang bikin dia ga bisa ikut.

Saya?

Lepasin saya kemana aja sendirian, tapi jangan di India. Ga cukup nyali. Negara ini terlalu dikenal dengan kriminalitas dan semua hal yang bersinggungan dengan itu. Tentu saja, saya juga ga mengantongi izin dari keluarga untuk pergi sendiri.

Mengingat cuti yang sudah diapprove, barang juga udah dipacking. Jadilah waktu itu saya tetap pergi ke Bandara. Saya memutuskan untuk : solo traveling di Bangkok. :’) Plot twist sih, tapi daripada hangus sama sekali kan.

Di Bangkok, saya jalan-jalan sendiri beberapa hari. Di satu kuil, sempat dibuntuti koko-koko stranger dari Tiongkok yang juga sendirian. Yang ini lucu, ternyata dia pertama kali ke Bangkok dan semacam “no clue” mau gimana. Disitu kami berbincang banyak, sambil keliling kuil. Saya juga sempat ikutan tour keliling Rumah Jim Thompson, dengan tour guide berbahasa Inggris (rata-rata pada bahasa China). Sisanya saya coffeeshop hunting dan kulineran aja.

LRM_EXPORT_93000424476347_20190320_000614361

Nah di hari ke-sekian, ternyata si Sauqi, si geng jaman kuliah lagi ke Thailand juga! Ended up dengan kita janjian di Bangkok dan menonton Kabaret di Asiatique. Ada dramanya juga sih disini, ketika kita beli 2 tiket lebih (yang harganya sampailah sejutaan), dan berakhir dengan kita jadi calo untuk menjual itu tiket hahaha.

Episode April – Agustus : Family Time

Rentang waktu ini bener-bener hampir setiap bulan, saya habisin bareng keluarga. Bandara dan udara, adalah perantara kami saat itu.

Bulan April, saya dan Abang pulang ke Bali. Saya merayakan ulang tahun disana. Main air terjun bareng Bang On, dan hal-hal lain yang bikin kami merasa hanya punya satu status : “anak Bapak dan Ibu”.

Bulan Juni, saya balik ke Bali (lagi). Tentu saja dalam rangka Idul Fitri, dan menikmati semua masakan Ibu yang paling enak di Bumi.

Bulan Juli, gantian Bapak-Ibu main ke Jakarta cukup lama. Saya jadi tour guide, yang ngajak mereka nyobain MRT pertama kali, atau sesekali makan pakai UV #lahteteup.

Bulan Agustus, bener-bener full team family! Bang Ib dan ponakan-ponakan saya yang lucu pulang ke Jakarta. Saya ga tahan untuk ga tiap hari balik ke BSD buat jadi Tante yang selalu bawa oleh-oleh eskrim. Hahaha.

Dan tentu saja, kami ke Bali lagi. Ada yang lucu nih. Di satu malam, si Ibu maksa kami pakai baju seragam, katanya buat foto keluarga ala-ala. Maklum, kami ini, jarang banget kumpul lengkap di satu waktu. Jarak yang memaksa kami begitu.

DSC022411 copy

Episode September : Rusia

Yang ini ceritanya panjang banget nih! Pasti akan saya buat di postingan terpisah suatu waktu nanti.

Ini salah satu penerbangan terpanjang saya. Gila saya di pesawat mati gaya, karena ga sampai-sampai. Tapi kalau kamu mau lihat di peta, Moscow ini memang letaknya di ujung Atlas! :’)

LRM_EXPORT_82416248304758_20190912_120133751

Anyway, total perjalanan ini kami habiskan waktu 10 Hari, dengan 7 Malam menginap di 2 kota, yaitu Moscow dan St. Petersburg. Menginjakkan kaki pertama kali di Rusia, rasanya vibes-nya beda. Pertama, mungkin karena faktor pertama kali ke Eropa kali ya jadi agak norak, mohon maaf. Yang kedua, perbedaan waktu dan rentang lamanya matahari di atas kepala kami, alias siangnya kepanjangan.  Yang ketiga, faktor anak tropis yang masuk musim dingin agak masuk angin ya beb mohon maap.

Oke, ini di postingan terpisah aja. Terlalu seru!

Episode November : Umroh

Untuk pra-umroh ini ada beberapa drama sebelumnya, mulai dari urusan dokumen, segala tiba-tiba harga berubah karena ada charge Visa yang baru, dan drama saya harus pindah kosan wkwk.

IMG_9564(1)

Bapak dan Ibu sudah sampai di Jakarta sekitar 10 hari sebelum keberangkatan. Kami ikuti manasik dulu di Jakarta. Dan selama ini pula saya jadi tim tour guide lagi huehe. Sementara untuk cerita umrohnya sendiri, saya sudah posting disini.

Episode Desember : Drama & Engagement

Desember itu ya, bulan paling drama. Both profesional and personal lyf. Di kehidupan perkantoran, rasanya bulan ini klimaks dramanya. Detik pertama saya mendarat di Jakarta, orang pertama yang telepon ya siapa lagi kalau bukan RI1. Di hari itu juga, saya langsung meluncur ke kosan, dan di sepanjang perjalanan HP ga berhenti getar dan berdrama ini dan itu soal kerjaan 😉 Bahkan besoknya, besoknya dan besoknya lagi, drama ga berhenti-henti dan capai klimaksnya. Wkwk lucu kalau diinget sekarang. Bulan ini juga cukup nampar saya dari yang selama ini denial ke satu hal.

Personal life? Oh bohong kalau saya bilang ga ada dramanya. Apalagi di awal-awal Desember tuh wkwk. Kalau kata temen saya, ‘burn out’ , alias udah kebakar abis energinya hahaha. Alhamdulillah untuk yang ini masih sangat manage-able.

Long story short, sampailah kita di tanggal 22 Desember. Hari Ibu, dan hari lamaran. Yang ini, kita share beberapa foto dulu aja, kak. Pertama kali rilis nih. Eb.

IMG-20191230-WA0008

2019_1222_13154800

Hmm, ceritanya gimana? Kalau kata Kale,

Sabar, satu persatu.

Coffite, 18 Januari 2020.

Sedang Gabut.

Leave a comment