Jadi, menuju ke Pulau Derawan ada dua alternatif paling umum. Yaitu via Berau atau Tarakan. Mana yang paling hemat? Paling cepat? Berapa budgetnya?
Saya dengan gigih akan bilang, via Tarakan! Yes, ini setelah melalui beberapa survey dan merasakan sendiri ke Derawan lewat Tarakan; dengan starting point Jakarta. Pertimbangannya : harga tiket relatif lebih murah dan direct flight, waktu penerbangan sangat sesuai, tidak perlu menempuh jalur darat yang berliku (cukup 5 menit saja), dan dari pelabuhan Tarakan ke Derawan ga lama-lama amat kok! Jam 1 siang kita sudah bisa mendarat di pulau 😀 Dan yang ga kalah penting, kita bisa menginjakkan kaki di dua Provinsi sekaligus. Tarakan di Kalimantan Utara; dan Derawan sendiri di Kalimantan Timur.
Estimasi Biaya? Kemarin saya keluar budget sekitar segini :
- Tiket PP : +/- 2.200.000 (Garuda/Batik) Mon maap kalau Lion search sendiri ya *masi kesel*
- Open Trip 4D/3N Derawan dan Labuan Cermin : 2.400.000 via Piknik Nusantara. Biaya Open Trip ini sudah all in, mulai dari makanan, penginapan, dokumentasi (air, darat, udara), city tour Tarakan, dan semua akomodasi selama tour.
- Sisanya depends on lifestyle masing-masing yha. Mau beli oleh-oleh, mau kulineran di Kampung Derawan, dll.
Sementara itinerary paling enak begini :
- Ambil penerbangan first flight. Saya waktu itu ambil Garuda, terbang pukul 04.20. Sampai di Tarakan pukul 08.00 waktu setempat. Setelah itu langsung santap seafood / ayam bakar madu di pusat kota.
- Lanjut ke Pelabuhan yang berjarak beberapa ratus meter saja, dan naik speedboat menuju Derawan. Ombak waktu itu cukup tenang. Jadi perjalanan laut kami tempuh tidak lebih dari 3 jam.
- Tepat jam makan siang, kami merapat di Derawan. Setelah pembagian kamar dan beres-beres, kami langsung memulai tour 😀
Praktis banget kan? Hehehe. Berangkat pagi itu, sampai di Pulaunya juga di hari yang sama dan bisa langsung tour! Ga kebayang kalau kudu lewat Berau. Cutinya kudu nambah pasti, karena jam dan jumlah penerbangan yang terbatas.
Oh ya, kami menginap di watervilla Pulau Derawan-nya, bukan di Maratua Resort yang hanya diperuntukkan bagi mereka yang berlebih :)) Uhm tepatnya, kami menginap di watervilla Derawan Fishery Resort. View-nya? Beughhh!
Asli. Saya betah betul disini. Siang hari, buka pintu kamar, bisa langsung tengok air laut yang super bening; lengkap dengan penampakan ikan, dan bulu babi.


Malam hari, buka pintu kamar, ada bulan purnama tepat di depan kamar kami.

Subuh buta, buka pintu kamar, warna langit berubah keunguan menunggu matahari terbit.


Sore hari, buka pintu kamar, saya langsung lari tanpa alas kaki menuju spot matahari terbenam. Allahu Akbar. Nikmat betul.


Setiap kali mengingat kedamaian disana, rasanya saya mau menua di Pulau itu.
Oh ya. Barangkali ada yang mau tau, saya ke Derawan kemarin betul-betul di luar rencana. Seorang diri. Sungguh casual, karena ceritanya mau ngadoin diri sendiri di ulang tahun. Jadi tanpa persiapan sama sekali. Beli tiket dan booking open tripnya juga di bulan yang sama. Itupun saya kebagian waiting list! Hehehe.
Nah, lalu bagaimana dengan spot wisata di Derawan?
Bersambung..