Nonton Perempuan-Perempuan Chairil

Ada salah satu tanggal diantaranya, yang membuat November menjadi bulan yang saya tunggu-tunggu. Yash! 12 November yang sudah di-mark untuk nonton teater Perempuan-Perempuan Chairil.

Adalah – yang maha – Reza Rahadian berperan sebagai Chairil Anwar; berikut perempuan-perempuannya. Mulai dari Marsha Timothy sebagai Ida; Chelsea Islan sebagai Sri; Tara Basro sebagai Mirat, dan Sita Nursanti sebagai Hapsah.

Tirai dibuka. Teater dimulai. Sorot lampu mengarah ke satu sosok. Chairil menjadi satu-satunya orang yang berdiri di tengah panggung, dengan sepuntung rokok di tangannya. Ia memulai monolog dengan mengagungkan sosok-sosok perempuan malam, yang adalah inspirasi dari banyak puisi-puisinya. Bergumam dia dengan segala yang ada di benaknya. Membuat kami mengetahui “isi kepala” Chairil. Adegan kemudian bergerak ke wanita malam yang menggoda Chairil, sebelum babak 1 berakhir.

Babak selanjutnya, dekor panggung berubah menjadi sebuah ruangan yang diisi oleh Mbak cantik Marsha Timothy dengan perannya sebagai Ida. Sang aktivis intelektual yang mampu mengimbangi, dan menepis pemikiran-pemikiran Chairil.

Ida_Chairil
Ida, seorang mahasiswa dan penulis yang hebat.

Tiga babak selanjutnya, silih berganti panggung berganti tema dengan 3 wanita lain. Berturut-turut bersama Sri, sang gadis ningrat yang anggun. Mirat, perempuan seksi yang akhirnya menyerah dengan Chairil. Dan, Hapsah, seorang perempuan ‘sangat biasa’ yang menjadi pelabuhan Chairil. Hapsah ini betul-betul menjadi jantung cerita. Walaupun tidak diceritakan bagaimana Chairil bertemu Hapsah, sampai akhirnya dinikahi.

chelsea
Chelsea Islan sebagai Sri
CHAIRIL_DAN_SUMIRAT_1
Kalau kata Basro di captionnya : “Mirat yang bermain cinta dengan si Binatang Jalang”
CHAIRIL_DAN_HAPSAH_2.jpg
Kepada Hapsah, Chairil berlabuh. Seorang perempuan biasa, anak petinggi desa.

Memiliki background yang sepenuhnya berbeda, pernikahan Hapsah dan Chairil kerap diwarnai pertengkaran. Hapsah yang tak pernah memahami puisi-puisi Chairil berikut semua gaya hidupnya. Pun Chairil yang tak bisa mengerti apa yang diinginkan dan didambakan oleh seorang istri terhadap suaminya

“Tapi hati seorang perempuan yang tak dimengerti, selalu lebih sepi dari kesepian apa pun, Chairil..”

Dan beneran, 30 menit terakhir adalah salah satu sajian tersegar di 2017. Sita Nursanti yang memerankan Hapsah, total banget keren dan menghiburnya. Bener kata Gina S Noer, Reza akhirnya bertemu “lawannya”.

CHAIRIL_DAN_HAPSAH_
Lucu pisan maneh, teh! Wkwkwk.

Applause

All I can say, semua tokohnya totalitas! Congrats, congratsss!!

Kami penonton tidak diperkenankan merekam dan memotret apapun sepanjang acara. So yeah, semua foto di atas adalah courtesy dari masing-masing Instagram sang artis dan Image Dynamics (Rappler) ya. ^^

Anyway, ini adalah pengalaman pertama saya nonton teater komersil. Dan ternyata membuat kesan pertama yang legit! Mau, mauu lagi.

TIM

Ditulis di 25/11/2017.

Leave a comment