Tempat Wajib Dikunjungi Saat Backpacker ke Malacca

Malacca, atau Melaka, adalah satu negeri (provinsi) di Malaysia yang ramah turis. Backpacker, solo traveler, atau jalan-jalan keluarga, semuanya cocok buat menginjakkan kaki disini. Melaka punya banyak tempat yang menarik untuk dikunjungi, pilihan penginapan strategis yang low budget, jajanan yang bikin ngiler, sampai akomodasi yang gak susah-susah amat!

09_DSCF7444_Fotor

Bersama dua teman lainnya, saya menginjakkan kaki di Melacca waktu itu. Kalau boleh saya menganalogikannya dengan Indonesia, Melacca ini semacam Kota Tua-nya Jakarta.

Tips kunjungan buat kamu yang cuma punya sedikit waktu liburan : pilihlah 1st flight ke KL. Seperti halnya kami yang mengambil penerbangan pukul 06.15, dan mendarat di KLIA pukul 10.00.

Transportasi KLIA-Melaka :
Cukup mudah untuk mencapai Melaka, dari Bandara pun langsung ada “Damri” -meminjam sebutan moda transportasi Jakarta. Dari Terminal Kedatangan, kamu bisa langsung turun ke Lantai 1,  menuju Loket Shuttle Bus. Pilihan armada dengan tujuan ke Central Malacca ada banyak pilihan, sesuaikan saja dengan jam keberangkatan tercepat. Dari segi harga sama saja, kalaupun beda tak lebih dari 2-5 ringgit. Kami naik Transnasional saat itu, dengan waktu tempuh kurang lebih 2.5 jam. Harganya 24 RM per orang. Kursinya super lega, sangat nyaman untuk tidur dengan kaki telentang :))

Terminal Bus Melaka Sentral – Kota Tua
Tiba di terminal Bus Melaka, kami memilih untuk santai-santai dulu sambil makan siang disini. Saran buat wanita Indonesia, pesanlah makanan untuk 1 berdua. PORSINYA GAK SANTAI. Gede banget hahahaha! Di terminal ini juga kami beli SIM Card dan paket data selama di Malaysia. Cukup 1 orang saja yang beli, sisanya tethering #tipshemat LOL.

melaka sentral
Courtesy of skyscraptercity

Selanjutnya dari terminal bis untuk menuju Kota Tua atau hotel, ada 2 alternatif. Bisa naik Bus atau taksi. Kami, lebih memilih Uber menuju ke penginapan. Selain karena tentengan yang berat dan malas berdesakan, naik Uber ini lebih efisien waktu, dan murah! Cukup dengan 10RM, kami bertiga mendarat di penginapan dengan tenang.

Hotel Budget Strategis
Nah ini yang terpenting! Pilihan kami jatuhkan ke….. The Explorer Malacca! Si hotel bintang 3 yang saya pesan via Traveloka waktu itu. Alasan pesan ini karena review-nya yang super bagus di semua chanel booking hotel. Mulai dari Agoda, TripAdvisor, Traveloka, sampai booking.com. Dan, ternyata memang sangat bersih dan strategis! Semua wisata bisa ditempuh dengan jalan kaki dari penginapan kami ini. Kamarnya minimalis, dengan harga yang affordable banget.

the explorer
Yha namanya juga Hotel Budget. Kamarnya minimalis, kak.

Objek Apa Saja yang Dikunjungi?
Oleh karena faktor penginapan yang terletak di jantung kota wisata, kami bisa hemat biaya transportasi sekaligus efisien waktu! Semuanya bisa ditempuh dengan jalan kaki.

Red Square
Red Square ini sebetulnya merupakan kawasan yang termasuk dalam warisan dunia UNESCO. Sesuai namanya, kawasan ini full berwarna merah! Klik aja satu-satu foto di bawah ini yaa.

 

Bukit St.Paul
Di St. Paul’s Hills, ada banyak yang bisa kamu nikmati. Salah satunya kompleks pemakaman orang Belanda dan Runtuhan Gereja yang dulunya pernah menjadi gudang senjata. Bagian dari sejarah panjang kota Melaka yang pernah diduduki bangsa Portugis, Belanda dan Inggris. Bagian dinding runtuhan gereja St. Paul masih tetap berdiri dan dibiarkan seperti apa adanya.

 

Menuju St.Paul ini ada 2 jalanan yang bisa dilalui, lewat samping Stadhuys atau bisa juga lewat Museum Islam Melaka. Dari atas bukit St.Paul, lo bisa menikmati pemandangan Melaka di bawah sana. Kota yang penuh bangunan, namun tertata rapi, lengkap dengan tower-towernya.

003_DSCF7463_Fotor
Melihat Kota dari Ketinggian!

Stadthuys
Turun dari Bukit St.Paul, kami mampir sejenak di Gedung merah yang dikenal dengan Stadthuys. Bangunan ini merupakan warisan peninggalan Belanda, cukup padat dengan turis.

 

Gereja Kristen
Gereja tua di kota Malaka, atau terkenal dengan Christ Church ini menjadi ikon kota Malaka. Ramai banget! Ini kita sengaja naik biar ga ramai-ramai amat. Di bawahnya? Beuh. Pada foto sama tulisan I Love Melaka!

06_DSCF7501_Fotor

River Walk
Dari bangunan-bangunan merah, kami beranjak ke yang ada nuansa alamnya sedikit. Sebelum sampai di itaran sungai, saya menjumpai bangunan yang old style dan dinding yang unik.

 

Waktu itu sore hari, menjelang matahari terbenam. Sungainya tidak jernih, namun sangat bersih dan tanpa sampah (uhuk Ciliwung!) Pemandangannya pun bikin adem. Ada matahari terbenam, latar bangunan tua, hotel-hotel yang berjejer rapi dengan tamannya. Dan tentu saja, boat yang hilir mudik mengantarkan turis mengitari sungai.

 

Pecinan
Beberapa objek yang kami tempuh dengan jalan kaki tadi cukup bikin pegal dan lapar! Jadilah kami mencari-cari spot untuk bisa “duduk” sambil ngadem minum-minum lucu. Makannya nanti saja di Jonker Street, pikir kami. Alih-alih langsung bisa ketemu tempat duduk, malah ketemu spot foto lainnya. Hahahaha.

32_DSCF7656_Fotor33_DSCF7674_Fotor

Namanya Pecinan, beberapa spot tampak sepi, tapi seperti kota pada umumnya selalu terdapat penjual (baik makanan maupun sovenir). Dengan kiri-kanannya berjejer bangunan dengan gaya perumahan tidak modern.

23_DSCF7539_Fotor

Jalan Jonker
Naini! Berkunjung ke Malacca gak akan lengkap kalau belum mampir kesini. Jonker Street terkenal sebagai pasar malam yang akan tumpeh-tumpeh di akhir pekan. Semuanya ada. Mulai dari berbagai makanan, snack khas/produksi Malacca, berbagai minuman, merchandise, chargeran, mainan anak, dan apapun yang cocok untuk oleh-oleh! Eits, bahkan ada jasa fortune teller/peramal di Jonker Street.

39_DSCF7710_Fotor

Untuk makanan ada yang halal namun ada juga yang khusus. Jadi tanya dulu yaa, buat teman-teman muslim :)) Intinya sih semua yang ada disini cukup terjangkau. Oh ya! Di Jonker Street, aja-aja ada nih bentuk minumannya! Ada yang jualan es kelapa sambil akrobat, ada semangka yang dilubangi di bagian dalam lalu di mixer hingga jadilah juice semangka di dalam batok!

 

Menuju pulang, kami lewat River Walk lagi. Begini kurang lebih penampakannya :

40_DSCF7748_Fotor

Museum Maritim Flora de la Mar
Ini yang terakhir -gak sengaja- kita kunjungi, di perjalanan menuju Hotel. Kapal Flora de la Mar, salah satu saksi pelayaran Alfonso the Albuqurque dan dibawah arahan Vasco de gama. Hahahaha! Kayak pelajaran jaman SD atau SMP ya. Tapi kita ga masuk deng, cuma berfoto di depannya :))

 

Hari pertama waktu itu, sempurna kami tutup dengan… makan malam di McD! Perut Indonesia.

Ditulis di Kamar Kosan, Lantai 2.
Daripada bengong.

Untuk teman-teman yang mau baca cerita Backpacker lainnya bisa klik ini ya :

  1. Backpacker ke Bangkok
  2. Moslem Backpacker : Episode Phuket & Singapore
  3. Backpacker ke Macau dan Hong Kong : Harga Kaki Lima, Fasilitas Bintang Lima!
  4. Ke Manila? Backpackerin Aja!

5 Comments Add yours

  1. Wimba Respatia's avatar Wimba Respatia says:

    Dimalaka total brp hari mb? Trus keliling dr satu lokasi ke lokasi lainnya naik apa ya? Jalan kaki, uber atau taxi atau bus?

    Like

    1. Ratna Sofia's avatar Ratna Sofia says:

      Di Malaka-nya saya 2 hari semalem, Mba. Kemana-mananya utk tempat wisata jalan kaki, hehe deket semua kok. Tapi kalau dari Malaka ke terminal naik uber. Kalau ke KL naik bus

      Like

  2. Chia's avatar Chia says:

    haii… mau tanya2 donk 😀
    dari malaka balik ke KL naik bis apa dan jam berapa?
    beli tiket balik ke KL nya on the spot atau online?
    KL nya turun di KL Central bukan?
    hehehe

    Terima Kasih

    Like

    1. Ratna Sofia's avatar Ratna Sofia says:

      Beli tiket nya semua on the spot kok. Naik bis apanya, itu banyak pilihan merk. Sama aja rata-rata. Pilih di jam yang terdekat aja hehe. Rata-rata tiap 30 menit sekali ada yg berangkat.

      Iyes betul, tujuannya KL sentral

      Like

Leave a comment