Urban dan Sate Taichan.
Dua point of view yang menarik sih. Sama-sama pendatang. Sama-sama berumah di ibukota.
Bedanya, yang satu terbiasa dengan wifi.
Satunya lagi mengakrabi interaksi.
Yang gue suka waktu mengunjungi tempat ini adalah, masing-masing kami sibuk bercerita. Kelompok demi kelompok. Ada yang bareng pasangan, geng rekan kerja, sampai keluarga kecil lengkap dengan anaknya.
Ada swafoto diantara tawa. Nyanyian dari penjaja suara. Juga ada potong cerita dari setiap tusuknya.
Taichan; akan kudefiniskan dengan sederhana. Potongan ayam rebus bakar, dengan sambal sebagai toppingnya. :)))
Mungkin Taichan esok atau lusa akan berakhir sama nasibnya dengan makanan musiman kaum urban. Geger di awal; sebagai penebus rasa penasaran, atau korban review foodblogger.
Pada akhirnya, kita-kita ini (atau minimal saya) akan kembali ke bentuk sate ‘paling original’. Tak lain dan tak bukan; sate kacang pinggir jalan atau yang biasa kita labeli Sate Madura. :)))
Anyway, review saya untuk Taichan :
- Rasa : 7/10
- Harga : 7/10
- Suasana : 9/10
Well, food-street still terbaiQ!