Mari Bercerita : Journey

Menulis di blog selalu menjadi pucuk pengingat tentang masa-masa lampau. Tentang mimpi, tentang idealisme, tentang kesombongan di masa muda yang indah. Juga mencipta kontemplasi, esok lusa ingin jadi apa.

Saya kembali mengingat diri di 2-3 tahun sebelum ini. Orang yang –somehow- kaku dan keras untuk hal tertentu, idealis ala-ala anak muda, selebihnya labil.
Kembali berkontemplasi, sedikitnya sampai hari ini, saya masih mendapati diri yang sama untuk sebuah idealisme. Merdeka dari perbudakan korporasi.
.. bersambung
Anyway, thanks to Pak Kev dan Dealoka yang menempatkan saya di posisi beginian, posisi yang membuat saya merasa ga pernah kerja setiap harinya hahaha. I mean, tiap hari saya cuma melakukan apa yang saya suka, dan dibayar 😛 I am doing what I am passionate about. I create campaign. I do writing. I got free traveling. Last but not least, I do ‘makan-makan cantik’ with the kewl owners, somehow the director. If we talking about the most favorite, the last one is all mine!
Kamis, 12 Maret lalu, saya bareng food blogger Bandung melakukan happy routine yaitu mengunjungi restoran-restoran yang sudah saya tentukan sebelumnya untuk melakukan campaign ‘sharing cerita perut’. Dari tim mereka ada Teh Cony sang copy writer, Imam sang photographer, ada Pak Angga yang adalah co-founder ceritaperut dan pemilik berbagai restoran hits tanah air, ada sekretarisnya, dan terakhir ada driver. Kegiatannya buat saya cuma satu : datang dengan perut kosong, pulang dengan kenyang dan senang.
Ps. Semua foto di bawah ini adalah dokumentasi pribadi (thanks to mas Imam) dan menu yang kita nikmati.

Yo’Panino – Plaza Indonesia.

Menjadi pembuka kunjungan pertama. Setelah memberikan briefing untuk rombongan food blogger Bandung tentang apa yang jadi poin kerjasama, resmi dimulailah perjalanan menyenangkannya. Adalah Mr. Jitin Kapoor yang menjadi man of the day di kunjungan pertama ini. Beliau yang sebagai Managing Director Yo’Panino, dengan sangat humble dan menyenangkannya menjamu kami. Semua hidangan terbaik keluar. Daftar menu yang menggiurkan dipindahtangankan, ‘say whatever you want, I’ll make your day’. Mr Kapoor si pemilik senyuman hangat ini, doyan bercanda, tapi ya gitulah harus via bahasa bule. Jadi loading dulu, baru ketawa :))
Memotret
Daftar menu yang bisa kita pilih di bagian manapun 😉
Buat para Sandwich lover, ini wajib dicoba!
Ini atasnya doang sayuran 😉
Kentang goreng yang menggoda
…..
Sandwich + Fries + Lemon Tea, paket Dealoka 😛
Lupa namanya apa, yang jelas ini gurih-gurih empuk
Sedikit dari yang terlihat. Let’s party
Disini juga sedia aneka softdrink

Kiri ke kanan : Mba Cony, saya, Mila, Mr. Kapoor, Pak Angga, sekretaris


The Baileys and Chloe
Perjalanan dari Plaza Indonesia ke daerah Tanjung Duren ini disponsori oleh macet Jakarta yang gak karuan. Dijadwalkan ketemu pukul 14.00, ngaret hampir 2 jam. Berkali-kali saya mengirimkan sms permohonan maaf ke sang owner :’) Adalah Chef Ivan Anggriawan, yang merupakan founder, CEO, sekaligus chef di kafe nan cozy ini. Pertama kali mengenal beliau sebulan lalu, Pak Ivan baaaaanyak sekali bercerita dan membagi ilmu. Ceritanya kita udah cs-an :p Anyway sesampainya di Baileys, kami memilih lantai dua untuk ngobrol-ngobrol santai dan review. Lagi-lagi daftar menunya dipindahtangankan. Kami menunjuk ini itu, Pak Ivan dengan sabar dan antusias tetap menjelaskan filosofi masing-masing menu  yang kami tunjuk. Sambil menunggu para chef menyiapkan semua menu pilihan, obrolan terus mengalir. Saya tak berhenti kagum. Meresapi satu-satu ilmu yang didapat.

Beverage andalan
Gurih

Porsi guede. Telor ceplok for scale.
Green Fried Rice
Baileys Favorite. Ini porsinya super besar banget.
Minuman terunik sejagat. Ini dibuat dari daging sapi yang diblended, dan rasanya luar biasa nikmat.
Sedang bercerita
Cute Pancake
Inilah minuman yang kami pilih. Gelasnya besar. Segarnya subhanallah.
Dari kiri ke kanan : Mba Cony, saya, Pak Ivan, Milla


Brownfox Waffle
Adalah cafe terakhir yang menjadi ‘korban’ kemacetan jam pulang kerja yang bikin mobil kami gak bergerak. Yang tadinya saya jadwalkan jam 4, terundur sampai jam setengah 8 malam. Brownfox Waffle menjadi penutup terakhir yang membuat perut kami ga sanggup lagi untuk menerima asupan lain sampai keesokan hari.  Cafe yang satu ini terbilang mini, tapi demi massa, memasukinya seperti masuk ke rumah. Begitu homey dan menyamankan. Saya pribadi kenal Pak Guntur, sang owner, sekitar dua bulan lalu. Beliau anak muda yang begitu passionate sama apa yang dikerjakannya. Cafe Brownfox Waffle sungguh sanggup bawa suasana hangat. Sama Pak Guntur, kami diajak melihat ruang kerjanya, menunjukkan ruang kreatifitas, dan lain-lain. Meski namanya Brownfox Waffle, tapi kafe ini ga cuma jual waffle. Aneka jenis coffee cantik, beverage, sampai makanan berat juga tersedia. Rasanya unik-unik! Waffle-nya gedenya khanmain. 

Warm-kitchen

But first, Waffle 😉
Iyes, ini Green Tea.
Sandwich Waffle. :’)
Ini Chicken Waffle. Jadi di atasnya tersaji ayam yang entah dipanggang atau apa, yang jelas ini gurih banget!
Walaupun ini katanya yang paling biasa, tapi buat saya -pecinta coklat garis keras- ini adalah terfavorit dari semuanya!
Greentea Waffle
Caramel Waffle
Kopi cantik 😛

Dari semua kentang goreng yang pernah saya coba, Brownfox Waffle JUARA-nya! Seriously, rasanya begitu selesai mengunyah bahkan masih tersisa di lidah.

Lupa namanya apa 😛
Perhatikanlah betapa ini menyenangkan :’)
Dari kiri ke kanan : Mba Cony, Milla, saya, Mba Putri (chef), Pak Guntur, Sekretaris, Pak Angga


Sesaat terkumpul di benak. Saya menatap mata-mata yang penuh semangat setiap harinya. Orang-orang yang berbahagia atas kemerdekaannya.
Sesekali kami icip ini itu. Sesekali melempar cerita. Sisanya tumbuh gelak tawa bersama kehangatan yang terbangun.
Bukankah bahagia itu sederhana?
Sabtu Malam, hujan.
Pukul 23.09.
Dari Lantai 1, Serpong.

2 Comments Add yours

  1. Unknown's avatar Anonymous says:

    .. sayangnya ga semua orang seberuntung itu, anak muda 🙂

    Like

  2. Unknown's avatar Greenpack says:

    Ayo bantu Greenpack untuk mengurangi penggunaan styrofoam dan limbah plastik lainnya. Mulai sekarang katakan tidak untuk styrofoam. Kli di sini http://www.greenpack.co.id/

    Like

Leave a comment