Wihi. Berasa udah asing memainkan tuts keyboard, selain untuk urusan proyek, atau karangan bebas (baca : tugas mene).
Hujan-hujan begini, ditemani segelas Indocafe Coffeemix dan lagunya om-om Westlife, ditambah bau hujan, rasanya paling pas buat memanggil janji-janji jaman dulu.
Jadi kebayang-bayang lagi, doa yang kesetel otomatis di selepas sholat di bulan-bulan Januari, Februari, Maret, April. Masa-masa lucu. Hehe.
Jadi tersentil lagi, liat kertas kuning yang tertempel di sebelah kepala. Gigit jari juga, setelah sadar ga ada lagi tulisan tentang โituโ, seperti di resolusi 2012 kemarin.
๐
Berubahkah targetmu, nak?
Mungkin, mah. Tapi aku punya setumpuk surat berwarna biru. Kubaca lagi. Sesaat kemudian, terkekeh. Lucu nian. Ada yang tulisannya rapi, seperti ceker ayam, ada juga yang bergambar ketupat. Hihi.
Masih sama bulatkah niatnya?
Aku harap iya, mah.
:))
Eh ngomomg-ngomong, sore tadi empat bocah baru datang dan membawa sesuatu. Kukais dalam, dan akhirnya kutemukan lagi. Tekadku ternyata masih sama, mah. Untuk menutup ini dengan manis. Lebih manis dari roti maryam keju-susu yang menemani obrolan lima kepala sore tadi. Lebih manis dari Magnum Almond di hari yang sama.
Ah, lagi-lagi, tekadku akan sama.ย
Semahal apapun,
Akan kubeli, agar penutup ini tetap manis.
ย
^_^
![]() |
| sengaja di blur ๐ |

kayak kenal kertasnya..
LikeLike
yang nulis bukan? –“
LikeLike