Gara-Gara Udara

Katamu, pengalaman itu guru.
Katamu, perjuangan itu teman.

Lalu, sebagai apa kau tempatkan penghakiman?
Ah, sederhana. Jawaban ini bermuara pada udara. 
Selama masih memijakkan kaki di bumi, tiada perlu mengharap penghakiman itu alfa. Dia nyata. Dan selamanya ya bakal ada. 
Dan ini bukan tulisan yang perlu buat dahi berkerut –“
Cuma, setiap orang memang berhak menilai. Atas apa yang dia lihat dengan kasat matanya. Atas apa yang dia rasa dengan hatinya. Setiap orang bebas menghakimi. Cuma, ya perlu hati-hati. Salah ekspektasi, bisa meluka diri. Bagi sendiri, ataupun dia yang terhakimi. Salah ekspektasi, bisa melerai tali yang dulu katanya ikatan hati.
Semoga tiada tergadai persahabatan ya. Cuma karena udara yang menamai dirinya penghakiman.
Selamat Hari Sabtu! 🙂

One Comment Add yours

  1. Unknown's avatar Anonymous says:

    -^.^-

    Like

Leave a comment