Yoha, ini tentang rumah keempat di Bogor. Dalam kondisi wajar, seharusnya ia menjadi rumah pertama, atau setidaknya kedua – di Bogor sekali lagi. Kami menyebutnya, kelas.
Kelas, sekarang jadi rumah keempat. Dan itu cukup buruk.
Keempat, setelah GKA, jalanan, dan kosan. GKA dan sekitarnya untuk BEM. Kosan, untuk me-time. Dan jalanan, gabungan antara BEM dan me-time.
Manajemen 47.
Dulunya gue berharap lebih. Lebih dari sekedar teman belajar, atau ngobrol.
Tapi, tapi, ya sudahlah.
Biarlah rumah keempat ini jadi tempat menuntut ilmu yang sesungguhnya. Walaupun harusnya lebih dari itu.
Dulunya gue nitipin hati disini.
Tapi sekarang hatinya gue pindahin ke kumpulan kepala lain. Kumpulan kepala yang menamai dirinya, ‘progresifers’. Haha, oke enough. Anytime mungkin ada waktunya buat cerita soal Progresifers.
Balik ke rumah keempat.
Terlalu banyak kotak,teman. Dan, sering kali kita terlalu banyak pertimbangan dan perhitungan. Ayolah, hidup bukan matematika 🙂
seharusnya hati nggak semudah itu dipindahkan ketika dia punya harapan besar pada saat pertama dipertemukan, ya tapi hal yang diluar ekspektasi dan asumsi selalu bisa melukakan :')
LikeLike
touching (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩__-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)
LikeLike
kotak-kotaknya digabung aja bang, kan jadi keren tuh, haha 😀
LikeLike
diantara komen2 di atas, cuma elo yg gue kenal mil :(( walaupun lo malah ngetawain 😐
LikeLike
gw menghibur lo bang ahaha
ciee blognya rame, sampe banyak yang ga dikenal 😛
LikeLike
lah gimana gue mau kenal kalo pake nama 'bagian dari keluarga' lah. 'P-man' lah. Ada lagi yg pake nama 'seorang teman' lah -_-
LikeLike