Tentang mainan kesayangan yang terlepas.
Juga untuk mainan yang terampas.

Ikut aku berkelana dengan imajinasi.

Bayangkan seorang piatu dihadiahi mainan kesukaan,
Yang dirawatnya mainan itu dengan segenap hati terpunya.
Bayangkan seorang piatu yang mencintai mainan layaknya teman
Yang menganggap mainan lebih dari benda mati biasa.

Hingga suatu waktu.
Sebuah garis memetakan,
Mainan kesayangan ke genggam dua tangan yang berbeda

Hati yang terelakan,
Atau sekedar potongan jantung yang terhadiahkan.
Langsung ke genggamnya.


….