Balada Bakso Lesus :3

Iya, ini memang sempat jadi hits buat gue tadi sore. Nama Pak Lesus jadi menggaung di twitter, dan mungkin dia jadi lebih banyak dikenal. Memang seharusnya gue mendapat fee atas itu u,u
Anyway, ini cuma sekedar cerita ringan di malam Senin. Semoga yang baca, dikuatkan hatinya kenapa harus masuk ke halaman web ini.
Jadi tadi sore, sekitar jam 16.30, setelah bangun siang, males-malesan dikit, dengan keadaan lapar pikiran gue melayang ke sebuah nama. Ke sebuah warung nun jauh disana. Yang jaraknya jutaan mil(imeter) dari kosan gue nan terpencil disini.. Dan itulah dia, si Bakso Lesus.
FYI aja, buat yang belum tau, Bakso Lesus itu tempatnya persis di Pangkot 3B aka Pangkalan Angkot Bateng-Balebak-Balio. Sementara kosan gue #ehem di STEVIA, wilayah Badoneng. (agak kampung namanya)

Kemudian dengan tanpa pikir panjang, gue pun siap-siap berangkat kesana. Just it. Gue ga mikir, itu jauh, itu freak, itu apa, atau itu gimana. Yang jelas, gue pengen bakso Lesus, dan gue harus kesana. Tujuannya cuma satu : buat dapetin itu bakso.
Pas nyampe tempatnya, gue senyum sendiri. Ini kenapa udah disini aja deh gue -,- Haha.. Singkat cerita, akhirnya dengan riang gembira, satu mangkuk bakso urat terhidang juga :3
Satu hal yang pengen gue bagi disini adalah, bukan tentang baksonya, bukan tentang cita-rasanya, bukan tentang cerita gue yang mungkin bagi lo aneh. Tapi tadi gue mikir, kenapa harus jauh-jauh ke Pangkot cuma buat beli bakso? Sementara di sekitar sini, banyak bertebaran bakso beken yang rasanya mungkin ga kalah enak. Suatu pertanyaan yang bahkan ga bisa gue jawab dengan alasan sistematis. Satu-satunya alasan ya karena gue pengen bakso Lesus. Titik.
Dan kemudian simpul-simpul saraf di otak ini, membentuk gugus perandaian, juga kerekatan antar kejadian. Bukankah harusnya seperti itu kita dalam mengejar mimpi? Anggaplah bakso Lesus, yang tadi jadi keinginan utama gue itu adalah perandaian dari sebuah mimpi. Se-freak apapun mimpi itu. Seaneh apapun tanggapan mereka. Haruskah lo berhenti, dan membiarkannya cuma jadi mimpi? Nope, sob.
Tulisan ini sebenarnya gue dedikasikan untuk gue pribadi dan seorang teman. Gue mau, saat nanti gue kehilangan motivasi buat mimpi itu, saat gue baca ini, gue akan malu, dan balik lagi optimis. Dan gue juga mau, saat dia, mereka, kalian, baca ini, mimpi-mimpi yang tadinya dianggap terlalu tinggi, terlalu aneh, terlalu ga bisa diterima orang lain, bukan jadi penghalang.
Apa gunanya mimpi, kalau ga lo kejar itu mimpi. Apa gunanya gue cuma pengen bakso Lesus, kalau gue cuma mager di kosan, dan akhirnya mensubstitusinya dengan bakso lain, atau bahkan enggak sama sekali.
Ah kawan, kita cuma kadang terlalu malas berusaha ya.. Bukan karena kita ga bisa.
Dan sob, kita juga kadang terlalu mendengar kata orang lain. Kita terlalu mengobrak-abrik hati, dengan mendengar teriakan mereka atas kata ‘weird’ ‘freak’ ‘aneh’ yang mereka senandungkan.
Haha.. ini mungkin lo pada neriakin, ‘err..kaya yang bener aja’. Ahaha..
Well, ga ada salahnya kan kita jalan bareng menuju sukses bareng :))
Tulisan ini juga sebenarnya penghiburan buat mimpi gue, yang mungkin masih aneh buat mereka. Apapun itu, cuma bisa berdoa, semoga mimpi yang aneh itu, bisa gue perlakukan sama seperti keinginan aneh di tadi sore :’)
Haha.. Thanks for reading 😀
Selamat Malam Senin ^^

5 Comments Add yours

  1. Unknown's avatar Anonymous says:

    *kesindir

    Like

  2. Unknown's avatar yak says:

    iya banget dah
    kalo soal makanan gw suka ga mikir panjang buat ngedapetinnya bang~ woaaah.. aaawesooome~~ \'o'/

    Like

  3. Unknown's avatar Ratna Sofia says:

    semoga soal mimpi juga yaaa ^^

    Like

Leave a comment